watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

IBU GURU

Jika ingat dulu waktu sekolah, pasti ada saja salah
satu guru yang menjadi favorit anda, mungkin
banyak juga yang memfavoritkan ibu guru,
apalagi ibu guru cantik, dan suka berpenampilan
seksi, jadi pengen ngentot ibu guru kan, dari
awalnya menghayal sampailah pada onani :P ,
okelah ini adalah cerita dewasa tentang
pengalaman murid yang bisa bercinta dengan
ibu guru nya sendiri, cerita nya hot dan mungkin
akan membuat anda senat senut. Mungkin.
bukan cerita seks ibu dosen, tapi cerita seks ibu
guru.
Sebagai siswa sebuah SMU Swasta, aku
bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak
bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa
dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah
wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh
yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang
seimbang. Dan paling aku banggakan adalah
ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya,
panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm.
Membuat iri teman laki-lakiku.
Namaku Doni, cukup terkenal di sekolahku.
Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-
ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang
pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah
menikmati kontolku yang luar biasa dan tahan
lama kalau bersetubuh.
Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku
bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku
sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda
motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah
perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di
dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi
ke sekolahku. Setelah mengambil kembali
pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda
motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku
harus melewati ruangan guru.
Ketika melewati ruangan guru-guru, aku
mendengan suara mendesah-desah disertai
rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan
suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan,
suara-suara itu semakin keras. Aku semakin
penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan,
dengan berjalan mengendap-endap, aku
mencari tahu darimana datangnya suara-suara
itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku
terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa
Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang
bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku,
dalam posisi berdiri.
Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling
sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat
Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska
melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang
sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku
mendekati arah mereka. Aku membungkukkan
badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip
mereka dari jarak yang sangat dekat.
Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak
Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai
kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska
mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik
celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana
dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio
setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut
kontol Pak Rio. Kontolnya yang tidak begitu
besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska
membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya
pas diatas selangkangan Pak Rio. Kontol Pak Rio
diciuminya.
“Isep.. sayang.. isep.. kontolku” suruh Pak Rio.
Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai
menjilati kepala kontol Pak Rio. Terus turun
kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar
memainkan lidahnya dikontol Pak Rio.
“Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”.
Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum
kontolnya. Seluruh batang kontol Pak Rio masuk
kemulutnya. Kontol Pak Rio maju mundur
didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska
mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio
merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya
merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku
sangat terangsang melihat pemandangan itu.
Kuraba-raba kontolku yang menegang. Kubuka
retsleting celanaku.Kukocok-kocok kontolku
dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin
rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi
keinginan itu kutahan, menunggu saat yang
tepat.
Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan
menjambak kepala Bu Siska.
“Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak
Rio menjerit histeris.
“Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya”
sahut Bu Siska.
Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat
dikulumnya kontol Pak Rio dan tangan kanannya
mengocok-ngocok pangkal kontol Pak Rio
seirama kocokan mulutnya. Kontol Pak Rio
berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan
spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska
meminum cairan sperma itu. Kontol Pak Rio
terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma
Pak Rio bersih. Kontol Pak Rio kemudian
mengecil didalam mulutnya.
Pak Rio yang sudah mencapai orgasme
kemudian turun dari meja.
“Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu
siska.
“Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio
sambil tersenyum.
“Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku
kepuasan” pinta Bu Siska.
Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian
atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga
ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik
gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk
tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan
sexy dengan buah dada yang besar dan padat,
juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-
bulu yang dicukur tipis dan rapi.
Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya
diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya.
Memek Bu Siska diusap-usp dengan tangannya.
Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk
memek Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.
“Isep sayang, isep memekku sayang” pinta Bu
Siska menghiba.
Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati
selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan
kememek Bu Siska. Disibaknya bibir memek Bu
Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati
memek Bu Siska.
“Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu
Siska mendesah.
Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya
dibibir memek Bu Siska. Dihisapnya memek Bu
Siska dari bagian luar kedalam. Memek Bu Siska
yang merah dan basah dicucuk-cucuknya.
Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.
“Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu
Siska.
Hampir seluruh bagian memek Bu Siska dijilati
Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.
“Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang”
erang Bu Siska.
Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot
memeknya menegang. Dijambaknya rambut
Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.
“A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Siska menjerit
histeris ketika mencapai orgasme. Memeknya
sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio
menjilati memeknya hingga bersih.
“Kamu puas Sis?” tanya Pak Rio pendek.
“Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan
kontolmu” pinta Bu Siska.
“Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang”.
“Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak
Rio menolak.
“Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata
Bu Siska jengkel.
Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak
Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan
celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu
Siska yang menatapnya sambil memohon.
Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu
birahiku yang sudah memuncak melihat mereka
saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio
berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan
diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja.
Dengan hati-hati aku berjalan mendekat.
Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku
hingga aku telanjang bulat. Kontolku yang sudah
menegang, mengacung dengan bebasnya.
Sampai didepan selangkangan Bu siska,
tanganku meraba-raba paha mulusnya.
Rabaanku terus keatas kebibir memeknya. Dia
melenguh. Kusibakkan bibir memeknya dengan
tanganku. Kuusap-usap bulu memeknya.
Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati
bibir memeknya dengan lidahku.
“Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Siska ketika tahu
memeknya kujilati.
“Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin
memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku
penuh nafsu.
Bu Siska tidak menyahut. Merasa mendapat
angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu
birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio
membuatnya menerima kehadiaranku.
Aku melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu
Siska. Lubang memeknya kucucuk dengan
lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.
“Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang”
pintanya memohon.
Hampir setiap jengkal dari memek Bu siska
kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu
birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi,
menjepit kepalaku.
Lima belas menit berlalu aku menyudahi
aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu
diatas tubuhnya. Kontolku kuarahkan
kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka
menyambut kehadiran kontolku yang tegang
penuh.
“Wow! Gede sekali kontolmu!” katanya sedikit
terkejut.
“Isep Bu! Isep kontolku!” pintaku.
Bu Siska mulai menjilati kepala kontolku, terus
kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan
lidahnya.
“Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang
merasakan nikmat.
Bu Siska menghisap-isap kontolku. Kontolku
keluar masuk didalam mulutnya yang penuh
sesak.
“Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku
sayang” pintanya.
“Ya.., ya.. Buu” sahutku.
Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua
pahanya. Kugenggam kontolku, mendekati
lubang memeknya. Bu Siska melebarkan kedua
pahanya, menyambut kontolku. Sedikit demi
sedikit kontolku memasuki lubang memeknya.
Semakin lama semakin dalam. Hingga
seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya
penuh sesak oleh kontolku.
Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur.
Klecot!Klecot! Suara kontolku ketika beradu
dengan memeknya.
“Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Siska
mendesah.
Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat
melihat dengan jelas kontolku yang bergerak-
gerak maju mundur.
“Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., memekmu..,
hangat” desahku.
Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya,
kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-
ototnya menegang.
“Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr”
jeritnya.
“Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” sahutku.
Dia bangun duduk dimeja memegang
pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.
“Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Siska menjerit
histeris.
Nafasnya memburu. Dan kurasakan memeknya
sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya.
Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun
menggelepar merasakan nikmatnya kusetubuhi.
Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi.
Kucabut kontolku yang masih tegang. Kuarahkan
kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang
erat.
“Ja,.jangan.., Don” teriaknya ketika kepala
kontolku menyentuh lubang anusnya.
Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku
hingga setengah batang kontolku masuk
kelubang anusnya yang sempit.
“Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt..
jangan” teriaknya keras.
Kusodok terus hingga seluruh batang kontolku
amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti
kugerakkan pantatku maju mundur.
Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan
desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska
sudah bisa menikmati sentuhan kontolku
dianusnya.
“Jadi dicabut ngga Bu” candaku.
“Jangan sayang, enak banget” katanya sambil
tersenyum.
Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama
semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata
kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin
mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan
mencapai orgasme.
“Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong
panjang.
“Akhh.. akuu juga sayang” sahutnya.
Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma
yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik
kontolku. Kuminta dia turun dari meja untuk
menjilati kontolku. Bu Siska menurutinya. Dia
turun dari meja dan berlutut dihadapanku.
Kontolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku
dijilatinya sampai bersih.
“Kamu hebat Don, aku puas sekali” pujinya.
“Aku juga Bu” sahutku.
“Baru kali ini memekku dimasuki kontol yang
sangat besar” katanya.
“Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku.
“Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan
mengecup bibirku.
Kami beristirahat sehabis merengkuh
kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan
dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata
hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam
bisa sampai empat kali.


Adult | GO HOME | Exit
1/2535
U-ON

inc Powered by Xtgem.com